Ahli teknologi sekaligus mahasiswa UCLA, Alyssa Ravasio (21) mengaku tetap mempertahankan ‘kesetiaannya’ untuk menggunakan Facebook, dibandingkan MySpace dan Twitter. Ia mengatakan bahwa Facebook memiliki sebuah konsep bernama "technological lock-in". “Saya rasa Facebook merupakan komoditi Internet paling valuable, lebih dari Google, karena mereka memposisikan diri mereka sendiri untuk menjadi identitas user online via Facebook Connect. Semuanya nama asli, teman asli, dan berasumsi mereka dapat mengatur privacy user dan bisa masuk ke login universal semua user.” ungkap Ravasio.
Technological lock-in merupakan ide yang diadopsi oleh lebih dari suatu komunitas dan semakin kecil kemungkinan pengguna untuk beralih. Hal tersebut pula yang mendasari mengapa keyboard QWERTY yang disusun di tahun 1870, masih menjadi standard daripada pengembangan konfigurasi yang lebih logis. Sementara Facebook yang mengklaim memiliki lebih dari 350 juta member di seluruh dunia, sudah mengaku menerima technological lock-in, menurut pengamat marketing web, Comscore.com.
Namun, Ravasio juga mengatakan bahwa Facebook memiliki kemungkinan akan kehilangan membernya jika tidak mengindahkan permintaan user, termasuk pengubahan setting privacy default yang lalu, yang telah membuat gambar pengguna Facebook tampil ke public tanpa otorisasi user yang bersangkutan.(h_n)
Facebook Adopsi Technological Lock-In Baru
Diposting oleh
coretan-ku
/ 05.50 /
0 komentar:
Posting Komentar